Kamis, 18 September 2008

Penyeberangan Termahal se- Indonesia Ada di Sarmi



Terbukanya akses darat dari Jayapura – Sarmi selain membuka isolasi kabupaten yang baru dimekarkan itu juga berdampak langsung pada peningkatan pendapatan keluarga dan menumbuhkan sentra ekonomi dan jasa.

Salah satu diantaranya adalah jasa penyeberangan pada dua sungai yakni Sungai Biri yang membatasi antara Distrik Bonggo dengan Pantai Timur, dan Sungai Tor yang membatasi Distrik Pantai Timur dengan Distrik Sarmi

Dimana meski hanya menyeberangi bentangan sungai selebar kurang lebih 100 – 200 meter dengan tongkang dan jaminan keselamatan yang sangat minim, masyarakat pengguna jasa penyeberangan di Sungai Biri dan Sungai Tor harus rela merogoh koceknya Rp. 50.000 – Rp. 750.000 untuk sekali menyeberang.

Menurut Yesaya selama ini pemanfaatan penghasilan dari penyeberangan di bagi – bagi antara mereka saja, dimana masyarakat pada dua kampung yakni Kampung Biri (Distrik Bonggo) dan masyarakat Kampung Ansudu (Distrik Pantai Timur) terbagi menjadi beberapa kelompok.

Untuk masyarakat dari Biri berhak atas penghasilan kendaraan dari arah Jayapura ke Sarmi, sedangkan masyarakat di arah sebaliknya yakni Kampung Ansudu berhak atas penghasilan dari kendaraan yang meninggalkan Sarmi – Jayapura.

Namun sangat disayangkan, meski dalam sehari beromzet sangat besar yakni antara Rp 10 juta – Rp 15 juta, namun penghasilan mereka tidak terkelola secara baik, dimana habis untuk kebutuhan konsumtif semata, meski ada juga beberapa orang yang mampu mengelola secara baik, sehingga mereka bias memiliki motor, bahkan menurut pengakuan salah seorang masyarakat, pengelola jasa penyeberangan yang pertama yang kini sudah almarhum bias memiliki mobil truk dari hasil jasa penyeberangan ini.

Namun bagi para pengguna jasa penyeberangan yang rutin melalui jalur tersebut, mengakui biaya yang di patok masih tergolong mahal dan cukup memberatkan karena mereka harus mengeluarkan dana Rp 2 juta untuk Pulang Pergi, apalagi dengan jaminan keselamatan yang minim.

Namun karena tidak memiliki alternative lain untuk melalui dua sungai besar itu, meski mahal masyarakat tetap menggunakan jasa mereka sambil berharap pembangunan jembatan Sungai Tor yang ditangani oleh Dinas PU Provinsi Papua maupun jembatan Sungai Biri yang didanai dari APBD Kabupaten Sarmi bisa cepat di tuntaskan pada tahun ini juga. (Amri)

Tidak ada komentar: