Tanya :
Saya dalam waktu dekat akan memperoleh hasil penjualan tanah, tapi saya bingung mau saya gunakan untuk usaha apa, supaya uang tersebut tidak habis percuma dan paling tidak meski tanah hilang saya punya sesuatu usaha yang bisa menjamin masa depan saya. Rencana saya uang tersebut mau saya gunakan untuk membeli mobil, bagaimana menurut Bang Pengasuh ? Mohon sarannya !
Nikodemus di Sarmi
Jawab :
Sdr. Nikodemus, saya salut dan angkat jempol buat anda, karena sudah memikirkan akan digunakan untuk apa uang hasil penjualan tanah, karena hal itu menunjukkan bahwa anda sudah berada di jalur orang – orang sukses yakni orang yang senantiasa membangun impian dan masa depannya melalui perencanaan yang matang serta tidak gegabah.
Setiap usaha pasti memiliki resiko dan tantangan tersendiri, namun bila kita mampu mencermati sebenarnya tidak ada masalah atau tantangan tanpa solusi termasuk dalam hal pengelolaan “uang kaget” semacam yang diterima oleh Sdr. Nikodemus.
Kebanyakan dari kita bila menerima uang kaget semacam itu yang terpikirkan adalah membeli kebutuhan konsumtif semisal TV, kulkas, motor, mobil, dan sebagainya yang sifatnya kebutuhan tersier (tambahan).
Yang perlu dilakukan sebenarnya adalah kita harus mampu melihat mana kebutuhan dan mana yang keinginan, dengan memperhatikan ketersediaan dana yang ada pada kita, seringkali begitu terima uang kita langsung foya – foya sehingga uang habis baru kita tersadar.
Untuk Sdr. Niko keterangan yang anda berikan tidak begitu lengkap, namun saya mencoba memberikan saran, yang perlu anda lihat dan pikirkan saat ini adalah apakah benar anda ingin memulai suatu usaha baru, jika belum siap lihatlah usaha yang sudah anda lakukan selama ini untuk menopang hidup sehari – hari, kenapa harus memulai usaha baru yang belum pasti peruntungannya.
Lebih baik usaha yang sudah anda geluti saat ini yang dikembangkan karena sudah terbukti mampu menopang keluarga, ciri – ciri seorang enterpreneur sudah anda miliki, yakni berpikir matang dan penuh perencanaan, jadi lihatlah apa yang kurang dalam usaha anda saat ini.
Sekiranya anda seorang petani, maka tidak ada salahnya anda mengembangkan lahan pertanian, apalagi anda memiliki modal memadai, karena seorang entrepreneur di tuntut harus mampu membaca peluang dan kebutuhan pasar, apalagi kita tahu harga sayuran di Sarmi membubung tinggi, jadi tidak ada salahnya anda mencoba bergerak di sector tersebut, andai anda ingin berusaha lainnya semacam kios (perdagangan) bergeraklah di sector yang sama dengan pekerjaan anda sehari – hari yakni petani.
Yang perlu anda lakukan untuk mengembangkan usaha pertanian anda saat ini adalah melihat apa persoalan dan masalah atau kekurangan usaha anda, bila tidak memiliki alat mengolah tanah karena selama ini hanya pakai sekop atau cangkul, anda bisa membeli hand traktor, karena selain anda gunakans sendiri juga dapat di sewakan kepada petani lain, sehingga investasi anda tidak sia – sia.
Atau bila anda merasa belum menguasai teknik – teknik pertanian yang memadai, atau anda ingin focus di kenal sebagai petani spesial tanaman hias misalnya, atau tanaman organic jelas yang harus anda lakukan adalah mencari informasi atau mengikuti pelatihan tentang itu, bisa beli buku – buku yang anda inginkan, atau bila perlu dengan dana yang ada ikutilah pelatihan di beberapa lembaga di luar Papua yang menggelar, IPI – Papua memiliki jaringan pada beberapa lembaga yang bergerak di sector tersebut dan menyediakan paket – paket pelatihan dengan biaya yang terjangkau.
Ingat investasi yang paling berharga dan tak ternilai adalah “pengetahuan”, karena dengan itu anda bisa menghasilkan banyak uang, tapi pengetahuan yang diterapkan, bukan sekedar di ketahui, karena selama ini berkembang persepsi yang salah di kalangan masyarakat, mereka mengikuti pelatihan sekedar “untuk tahu bukan untuk bisa”.
Atau dengan uang yang ada anda bisa menggaji orang untuk memperluas areal kebun kakao anda misalnya, atau merawat kebun kakao anda, dan bila anda berkeinginan kuat untuk terjun ke sector perdagangan anda bisa memulai sebagai penyedia kebutuhan pertanian di Sarmi, obat – obatan, benih sayuran maupun penangkaran bibit.
Yang perlu anda lakukan adalah menyediakan dana awal untuk membeli barang – barang yang mau di jual, dan sudah pasti menyediakan tempatnya, kalau anda belum punya tempat memadai dan tidak ada dana untuk membangun, jual secara bergerilya juga bisa, door to door, yang penting anda memiliki stok barang memadai, bisa juga cukup di pajang di depan rumah, tidak perlu khawatir barang anda tidak laku, toh anda bisa menggunakannya untuk mengolah kebun anda juga khan ?
Pada waktu belanja pertama, berusahalah anda menjalin hubungan yang baik dengan pemilik toko, jelaskan keinginan anda untuk membuka toko alat pertanian, siapa tahu mereka bisa mendukung untuk kelanjutan usaha anda, sehingga berikutnya anda cukup telepon saja barang yang mau di beli, bahkan kemungkinan ada kemudahan pembayaran di belakang, atau system konsinyasi (titip, tidak laku dikembalikan), sehingga anda tidak harus bolak – balik Sarmi – Jayapura misalnya.
Mengenaia keinginan membeli mobil (kendaraan) yang perlu anda lihat kembali tujuan pembelian, sekiranya hanya untuk gaya – gayaan sebaiknya urungkan niat anda, bila untuk tujuan mencari anda harus bisa melihat kebutuhan daerah, dan memperkirakan peluang usaha tersebut, apakah penumpang cukup memadai untuk kesinambungan usaha, jangan – jangan untuk Sarmi usaha angkutan umum (taksi) belum terlalu menjanjikan, karena orang masih lebih suka naik ojek misalnya, atau peraturan tentang hal itu belum ada.
Namun yang terpenting adalah keselamatan investasi anda, mobil sebagai benda bergerak sudah pasti memiliki resiko lebih tinggi ketimbang usaha pertanian dan toko alat – alat pertanian, resiko kecelakaan, kerusakan, apalagi bila anda belum terlalu menguasai mesin mobil dan menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain (sopir) kemungkinan di permainkan sopir yang tidak jujur juga besar.
Dan ingat investasi (tanam modal) di benda bergerak, semakin tahun harga jualnya semakin menurun lain halnya bila kita tanam modal di tanah dan bangunan semakin tahun semakin naik harganya. Jadi saran saya kalau dana anda hanya cukup untuk beli sebuah mobil kredit lagi, dan itu menjadi sandaran kehidupan anda untuk masa depan urungkan saja niat untuk membeli kendaraan, sebaiknya usaha lainnya yang lebih aman.
Apalagi bila perilaku anda masih konsumtif (hura – hura, foya – foya atau mau pamer saja), saya yakin mobil tersebut tidak terlalu menghasilkan karena cenderung keinginan anda untuk menggunakan demi keinginan sendiri lebih kuat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar